..

Hari Kedua Diklat Guru dan Tenaga Kependidikan-Being an Amazing Educator In Maitreya School 5 Juli 2022

Hari kedua diklat guru dan tenaga kependidikan, peserta tampak lebih bersemangat. Sebelum Zoom dimulai, peserta diklat melakukan senam bersama, sama halnya dengan hari pertama diklat hanya berbeda jenis senamnya saja yaitu Senam Mars Riang Gembira dan Dunia Satu Keluarga, tujuannya adalah agar para peserta diklat lebih bugar dan segar sehingga siap menerima materi dari para motivator.

Selesai senam, peserta bermain games bersama team work masing-masing. Games yang dimainkan adalah menebak 3 kata sehingga menjadi satu kalimat tanpa imbuhan di dalamnya. Games ini dinamakan games Pantomim. Peserta harus menebak apa yang akan diperagakan peserta lain, sementara peserta yang lainnya harus menjawab dengan benar gerakan apa yang telah dilakukan sehingga menjadi sebuah kalimat yang lucu dan dituliskan pada kertas yang telah disediakan panitia.


Peserta diklat sangat terhibur dan semakin bersemangat dengan games ini, terlihat kekompakan dan keseruan serta tawaria dari masing-masing team work sehingga dunia satu keluarga benar-benar dirasakan. Keseruan games pun harus diakhiri karena para peserta akan melanjutkan rangkaian acara berikutnya yaitu menyanyikan lagu Shi Jie Yi Jia bersama-sama kemudian berdoa.

Diklat dimulai dengan pembukaan oleh Pembawa Acara atau MC yaitu Mis Nisa dan Mis Fina, MC memulai Zoom dengan menampilkan video profil sekolah dari Sekolah Kasih Maitreya Selatpanjang. Selanjutnya pemateri pun siap menyampaikan materi-materi yang luar biasa untuk dibagikan pada para peserta diklat.

Pemateri 1 Dra.Anna Monita, S.Pd.B, M.Ed.

Ada beberapa hal penting yang beliau sampaikan, diantaranya:

Bagaimana menjadi pendidik luar biasa?

How to be an Amazing Educator in Maitreya Scholl?

- Kasih sudah ada sejak kita dilahirkan, jadi bagaimana mungkin ada guru yang tega menyakiti muridnya sendiri maupun orang-orang yang ada di sekitarnya.

- Mendidik anak setiap hari tergantung pada jiwa seorang guru, bagaimana cara seorang guru dalam mendidik siswa-siswanya. Jika jiwa seorang guru itu baik, maka siswa pun pasti akan baik.

- Berhati-hati dengan ucapan, jangan sampai melukai hati atau perasaan anak.

- Bicaralah hal-hal yang positif dan baik.

- Belajar dengan guru-guru lain yang lebih berpengalaman.

- Mentransmisikan kekuatan untuk mempenagruhi anak didik.

- Mencari keistimewaan peserta didik.

- Mengasah mereka dengan hati-hati sehingga tidak salah jalan.

- Pendidik bukan hanya menjadi pendidik di lingkungan sekolah saja tetapi di lingkungan masyarakat maupun tempat tinggal kita.

- Bicaralah dengan anak kecil yang setinggi dengannya, maka anak tersebut akan merasakan kasih sayang yang luar biasa kepada kita, dan bicaralah hal-hal positif dengannya sehingga ia merasa bahwa dirinya baik dan berguna bagi orang lain.


Presiden Jokowi bersama Muhammad Zohri

Pemateri menceritakan kisah Bapak Jokowi dengan Muhammad Zohri. Beliau menceritakan bahwa Zohri setiap hari lari tanpa sepatu karena dia termasuk anak yang miskin dan tidak sanggup membeli sepatu. Suatu hari guru olahraganya, Ibu Rosida memintanya mengikuti perlombaan di Finlandia, karena Zohri tidak ada uang ia mengatakan kepada gurunya bahwa ia tidak mempunyai sepatu untuk lari. Sang guru pun mengatakan bahwa hal itu bukanlah suatu masalah karena yang paling penting adalah Zohri harus mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba meskipun selama latihan Zohri tetap bertelanjang kaki.

Akhirnya Zohri mengikuti permintaan sang guru untuk mengikuti lomba. Tanpa diduga Zohri akhirnya menang sebagai jura dunia dan mendapat medali. Karena prestasinya itu, Bapak Presiden Joko Widodo mengundangnya ke istana kepresidenan dan berkeliling di istananya. Beliau mengatakan bahwa sebagai seseorang yang berprestasi, jangan merasa puas dengan apa yang telah kita raih, tetapi harus berjuang terus ke depan lebih baik dan lebih baik lagi.

Dari cerita diatas Ibu Rosida termasuk guru yang luar biasa karena beliau rela berkorban serta memiliki hati dan cinta kasih yang tulus pada anak didiknya.


Nicholas George Winton MBE – British Humanitarian.

Saat Nicholas berumur 29 tahun dia pergi ke Swis untuk liburan, lalu tiba-tiba saja temannya memberitahukan bahwa di Jerman telah terjadi pembunuhan besar-besaran oleh tentara NACI untuk menghabiskan anak-anak Yahudi. Dengan berbagai cara, akhirnya Nicholas berhasil menyelamatkan anak-anak tersebut ke Inggris melalui kereta api.

Dalam sehari ia berhasil menyelamatkan 669 anak dengan tanggung jawab yang luar biasa yaitu bantuan orangtua asuh. Nicholas mencatat nama-nama anak yang diasuh oleh orangtua asuh mereka yang benar-benar dipercaya. Nicholas sama sekali tidak memberitahukan hal ini pada istrinya, sampailah suatu hari sang istri menemukan catatan nama anak-anak tersebut sehingga ia melaporkannya pada pemerintahan Inggris.

Pemerintahan Inggris akhirnya mengumpulkan anak-anak yang berhasil ia selamatkan dalam satu pertemuan. Nicholas tidak berbicara apa-apa ketika ia diminta untuk berbicara, ia hanya mengungkapkan perasaan sedihnya bahwa masih banyak anak-anak lain yang belum sempat ia selamatkan. Sejak saat itu Nicholas dikenal an Amazingg Educator Without Talking.

Dari cerita diatas Nicholas merupakan seseorang yang memiliki cinta kasih yang luar biasa sehingga ia sangat bermanfaat bagi orang lain tanpa memikirkan keselamatan jiwanya.

Hal ini lah yang seharusnya dilakukan para guru agar mereka mejadi seorang guru yang luar biasa. Untuk mencapai hal itu tidaklah mudah, untuk itu nikmati setiap proses dan jangan berkeluh kesah dengan keadaan.

Ice Breaking Melatih Otak Kiri dan Otak Kanan

Setelah mendengarkan paparan diatas, para peserta diklat diminta untuk melakukan ice breaking sebelum dilanjutkan oleh pemateri lain yang tidak kalah luar biasa. Mis Nisa dan Mis Feni memberikan contoh kemudian diikuti para peserta diiringi dengan musik yang gembira.

Caranya: tangan diatas di kepal, sedangkan tangan dibaewah terbuka. Lakukan berulang-ulang. Kemudian, pistol dan tembak. Tangan kanan membentuk jari piss dan tangan kiri membentuk pistol menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Disini terlihat keseruan sekaligus kebingungan para peserta karena tidak dapat mengikuti sesuai arahan yang diminta. Mereka pun tertawa riang bersama-sama. 


Pemateri 2 Ali, S.Pd, B. M.Pd.

Motto Pendidikan Sekolah Kasih Mitreya

Beliau menyampaikan motto pendidikan Sekolah Kasih Maitreya yaitu Antusias-Ramah-Kasih. Untuk pencapaian tersebut, seorang guru maupun tenaga pendidikan harus benar-benar memahami konsepnya.

Karena itulah, beliau memaparkan melalui Estetika Pengamalan, diantaranya:

1. Antusias Bekerja

2. Antusias Berhubungan dengan Sesama menikmati indahnya kehidupan.

3. Antusias Mengasihi Kehidupan

1. Antusias Bekerja


- Menikmati keindahan hidup yang bermakna.

Memahami proses ini dapat diisi dengan suatu kesungguhan dan kesanggupan karena setiap hidup kita itu bernilai dan bermakna.

- Panggilan seorang pendidik adalah panggilan yang sangat luar biasa karena kita mengalirkan keindahan kita melalui ucapan, melalui tindakan sehingga terpancar keindahan sejati.

- Mengapa kita menjadi seorang guru? Barangkali dulu ada sosok yang benar-benar kita sayangi sehingga kehadirannya begitu kita nanti-nantikan. Karena itu, berperanlah sebagai pendidik yang antusias dan memiliki ketulusan.

- Perhatikan perkembangan anak didik kita, perhatikan kehadiran kita bagi peserta didik, apakah dinantikan atau tidak.

- Upgrade diri menjadi sosok guru idaman, tidak ada kata terlambat untuk itu.

a. Optimis, positif, aktif, progresif, penuh semangat juang dan membawa keberuntungan sesama; alirkan diri kita dengan rasa antusias dan penuh semangat, sebutkan nama salah satu anak yang tidak mudah di didik dalam doa kita sehingga secara perlahan-lahan ia akan berperilaku baik dan kelak akan berprestasi, menjadikan anak didik seperti teman kita, sehingga ia merasa begitu dekat dengan kita.

b. Berdedikasi, memberi, mempersembahkan, berkorban tanpa sikap ego dan keakuan; bagaimana semangat kita ketika memberi dan mempersembahkan apa yang kita miliki, jadikan waktu yang tak terhingga nilainya sehingga kita benar-benar memanfaatkan waktuyang diberikan pada jam mengajar, siap mendampingi permintaan anak, dengarkan keluhan orangtua mereka ketika mereka menceritakan perilaku anak-anaknya.

c. Berkarya tanpa pamrih, tidak menuntut balas jasa walaupun tidak ada yang memahami; bersikap rendah hati, tidak menutup pemahaman oranglain terhadap kita, alirkan kasih dan keindahan sehingga menjdi sosok yang dinantikan peserya didik kita, suatu hari kita akan bangga atas pencapaian yang telah kita lakukan selama ini.

d. Tidak berkeluh kesah, bersikap konsisten, sepenuh hati dalam bekerja; jangan selau berkeluh kesah dengan anak yang banyak kekurangan, tunjukan rasa kepedulian kita, lihatlah kelebihan mereka.

2. Antusias Berhubungan dengan Sesama menikmati indahnya kehidupan.

Sikap ramah sangat penting bagi seorang guru, guru yang ramah sudah pasti memberikan energy positif bagi peserta didiknya.

a. Memancarkan keindahan, kasih sayang tak berkesudahan atau tak terbatas; waktu kita terbatas dalam menyampaikan materi, namun kasih sayang kita tak terbatas sampai kapanpun, untuk itulah nikmati kebersamaan ketika dengan para peserta didik dengan memancarkan kasih kita, jangan asal-asalan ketika mengajar karena jika itu kita lakukan berarti kita masih setengah hati.

b. Menjalin persahabatan dengan ketulusan, dengan itikad baik; apa dan bagaimana pun keadaan kondisi kita, jangan sampai melupakan kualitas iman kita, perjuangan kita, mengamalkan tugas dengan sebaik mungkin, kepedulian terhadap perkembangan sekolah, perkembangan kelas dan lingkungan, karena kesemuanya itu sangat penting sebab telah menjadi bagian dari diri kita, terus bertumbuh dan berkembang.

c. Tidak banyak perhitungan, tidak menuntut apa pun, senantiasa bersyukur.

d. Bersyukur atas segalanya, leindahan tak terbatas; menjadi guru penggerak yang baik, tampil prima dan maksimal ketika di dalam kelas.

3. Antusias Mengasihi Kehidupan.

a. Dengan hati sukacita mengahadapi semua sebab jodoh (manusia, masalah, benda); memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin, dimanapun kita bertugas, peran kita sangat penting.

b. Menghargai segala hal, melakukan yang terbaik dan memanfaatkan hidup dengan bijak; tingkatkan kualitas hidup kita sesuai bidang masing-masing, tunjukan jati diri sebagai manusia seutuhnya, jangan hanya formalitas tetapi keindahan dari dalam dan dari luar sehingga keduanya dapat menyatu.

c. Tidak membawakan masalah dan kesalahan bagi diri sendiri dan orang lain; jangan sampai sifat pribadi mempengaruhi orang lain, belajar memanage diri dengan baik, kendalikan emosi, berikan aura positif dengan wajah yang selalu menyenangkan meskipun ada masalah pribadi yang begitu rumit.

d. Berpuas diri dan berbahagia dalam menikmati proses kehidupan; dampingi anak hingga berprestasi, nikmati proses anak berkarya dan berkembang.

Makna hidup

Ada tiga makna hidup, yaitu kehidupan badan, kehidupan hati dan kehidupan jiwa. Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan dan saling terpaut satu sama lain. badan yang sehat, hati yang bahagia dan jiwa yang tulis dalam berkarya.

Pesan untuk setiap pendidik

Setiap waktu adalah berharga untuk terus berbagi.

Setiap tarikan nafas adalah kesempatan untuk selalu bersyukur.

Setiap hati adalah bernilai untuk terus mengembangkan kasih dan keindahan nurani.

Hingga sampai pada akhirnya nanti, kita bisa tersenyum pada sang pemilik waktu atas anugrah kehidupan-Nya.

Kita masih punya kesempatan menunaikan karya dan pengabdian sesuai kehendak-Nya.

Kuis dan proyek

Peserta diklat menjawab kuis yang telah dipersiapkan pantia melalui Quizizz.

Proyek untuk hari ini adalah para peserta diklat diminta untuk membuat drama dalam bentuk video berisikan promosi sekolah dengan budaya sekolah maupun visi misi sekolah dengan durasi 3 menit.



Begitulah keseruan kami pada hari kedua diklat guru dan tenaga kependidikan, tunggu hari ketiga ya ….

















Maya Fasindah
Blog seorang guru dan alhamdulillah seorang penulis yang masih terus belajar dan belajar.

Related Posts

Posting Komentar