Monday, 1 May 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Loka Karya 5


 

NAMA CGP              : MAYA FASINDAH, M.PD.

ASAL SEKOLAH    : SMK KASIH MAITREYA

PPGP                          : CGP ANGKATAN 6

KABUPATEN          : KEPULAUAN MERANTI

PROVINSI RIAU     : RIAU

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada Lokakarya 5 ini saya kembali menggunakan Model  4F (Facts, Feelings, Findings, Future), merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P sebagai berikut:

 

1.    Facts (Peristiwa)

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT saya bersama rekan CGP Angkatan 6 Meranti berada di penghujung Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yaitu kegiatan lokakarya 6 yang dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Sabtu, 1 April 2023 bertempat di Aula SMK Negeri 1 Tebing Tinggi, kami membahas program yang akan di laksanakan pada sekolah masing-masing. .

Pada kegiatan ini kami diminta untuk membuat program sekolah yang akan dilaksanakan melalui BAGJA dan dilaksanakan pada sekolah masing-masing.

 

2.    Feelings (Perasaan):

Perasaan saya melaksanakan kegiatan lokakarya 6 ini, adalah senang dan bahagia dan tak bisa diungkapkan dengan tulisan karena di forum besar ini saya bertemu dengan semua rekan-rekan CGP hebat dan orang-orang hebat lainnya yang ada didalam tamu undangan. Saya merasa bersyukur Alhamdulilah sudah sampai ke titik akhir PPGP yang di jalani selama lebih kurang 6 bulan. Meskipun kami CGP Angkatan 6 namun merupakan Angkatan 1 di Kab.Kepulauan Meranti.

 

3.    Findings (Pembelajaran)

Manfaat yang saya peroleh dalam kegiatan ini sangat banyak sekali, diantaranya program ini dapat menambah skill saya dan membuat saya mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak secara baik, menyambung silaturahim dengan teman-teman CGP hebat, Pengajar praktik lainnya diluar kelas kami, berkenalan dengan tamu dan undangan yang berkunjung ke stand kami untuk memberikan ide dan tanggapan kegiatan yang sudah berjalan. Hal paling penting adalah saya semakin percaya diri untuk melakukan aksi nyata dan kegiatan berbagi praktik baik disekolah setelah mengikuti kegiatan ini dan siap menularkan praktik baik yang saya miliki kepada rekan-rekan guru dan lingkungan sekitar.

 

4.    Future (Penerapan):

            Setelah mengikuti rangkaian kegiatan akhir dari PPGP ini, saya berharap dapat mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki kepada murid, rekan sejawat, sekolah, komunitas praktisi dan dunia pendidikan pada umumnya. Merancang dan melanjutkan program yang berpihak pada murid sehingga mendorong “Student Agency” dikalangan murid demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila menyongsong tujuan MERDEKA BELAJAR yaitu menggali potensi terbesar rekan guru disekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.

 

 

#Salammerdekabelajar#

#Tergerak#

#Bergerak#

#Menggerakkan#

 

 

 

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Loka Karya 6


NAMA CGP              : MAYA FASINDAH, M.PD.

ASAL SEKOLAH    : SMK KASIH MAITREYA

PPGP                          : CGP ANGKATAN 6

KABUPATEN          : KEPULAUAN MERANTI

PROVINSI RIAU     : RIAU

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada Lokakarya 6 ini saya kembali menggunakan Model  4F (Facts, Feelings, Findings, Future), merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P sebagai berikut:

 

1.    Facts (Peristiwa)

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT saya bersama rekan CGP Angkatan 6 Meranti berada di penghujung Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yaitu kegiatan lokakarya 6 yang dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Sabtu, 18 Maret 2023 bertempat di Aula SMK Negeri 1 Tebing Tinggi, kami membahas program yang akan di laksanakan pada sekolah masing-masing. .

Pada kegiatan ini kami diminta untuk membuat program sekolah yang akan dilaksanakan melalui BAGJA dan dilaksanakan pada sekolah masing-masing.

 

2.    Feelings (Perasaan):

Perasaan saya melaksanakan kegiatan lokakarya 6 ini, adalah senang dan bahagia dan tak bisa diungkapkan dengan tulisan karena di forum besar ini saya bertemu dengan semua rekan-rekan CGP hebat dan orang-orang hebat lainnya yang ada didalam tamu undangan. Saya merasa bersyukur Alhamdulilah sudah sampai ke titik akhir PPGP yang di jalani selama lebih kurang 6 bulan. Meskipun kami CGP Angkatan 6 namun merupakan Angkatan 1 di Kab.Kepulauan Meranti.

 

3.    Findings (Pembelajaran)

Manfaat yang saya peroleh dalam kegiatan ini sangat banyak sekali, diantaranya program ini dapat menambah skill saya dan membuat saya mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak secara baik, menyambung silaturahim dengan teman-teman CGP hebat, Pengajar praktik lainnya diluar kelas kami, berkenalan dengan tamu dan undangan yang berkunjung ke stand kami untuk memberikan ide dan tanggapan kegiatan yang sudah berjalan. Hal paling penting adalah saya semakin percaya diri untuk melakukan aksi nyata dan kegiatan berbagi praktik baik disekolah setelah mengikuti kegiatan ini dan siap menularkan praktik baik yang saya miliki kepada rekan-rekan guru dan lingkungan sekitar.

 

4.    Future (Penerapan):

            Setelah mengikuti rangkaian kegiatan akhir dari PPGP ini, saya berharap dapat mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki kepada murid, rekan sejawat, sekolah, komunitas praktisi dan dunia pendidikan pada umumnya. Merancang dan melanjutkan program yang berpihak pada murid sehingga mendorong “Student Agency” dikalangan murid demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila menyongsong tujuan MERDEKA BELAJAR yaitu menggali potensi terbesar rekan guru disekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.

 

 

#Salammerdekabelajar#

#Tergerak#

#Bergerak#

#Menggerakkan#

 

 

 

Jurnal Refleksi Loka Karya 7 Festival Panen Hasil Belajar


NAMA CGP              : MAYA FASINDAH, M.PD.

ASAL SEKOLAH    : SMK KASIH MAITREYA

PPGP                          : CGP ANGKATAN 6

KABUPATEN          : KEPULAUAN MERANTI

PROVINSI RIAU     : RIAU

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada Lokakarya 7 ini saya kembali menggunakan Model  4F (Facts, Feelings, Findings, Future), merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P sebagai berikut:

 

1.    Facts (Peristiwa)

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT saya bersama rekan CGP Angkatan 6 Meranti berada di penghujung Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yaitu kegiatan lokakarya 7 yang dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Jum’at 29 April 2023 bertempat di Aula SMK Negeri 1 Tebing Tinggi dan Sabtu, 29 April 2023 bertempat di Gedung Afifa Selatpanjang. Terdapat 3 agenda utama kegiatan pada lokakarya 7 yaitu kelas belajar, kelas berbagi dan pameran hasil program.

Pada hari Jum’at, 29 April 2023 kami melaksanakan kelas belajar terlebii dahulu. Kegiatan diawali dengan membuat kesepakatan kelas, ice breaking dan penjelasan tujuan kegiatan lokakarya oleh pengajar praktik diantaranya CGP melakukan evaluasi tugas lokakarya 6, mengevaluasi program pelatihan, merefleksikan capaian dirinya setelah mengikuti PPGP, merefleksikan berbagai praktek baik yang sudah dilakukan di kelas, sekolah, komunitas praktisi dan lingkungan sekitar serta membuat bahan pameran untuk sesi 2 festival panen hasil belajar hari kedua.

Pada kegiatan evaluasi program pelatihan CGP diminta mengevaluasi 5 aspek yaitu, materi pelatihan, pengajar praktik, fasilitator dan panitia, media belajar (flatform belajar daring) dan luring, durasi belajar dan bahan belajar (modul video atau buku saku). Pada kegiatan ini CGP diminta menuliskan hal baik dan hal-hal yang perlu ditingkatkan kedalam post it yang berbeda warna (hijau dan kuning) dan menempelkan pada poster yang terdapat di sekeliling ruangan kelas belajar.

Kegiatan selanjutnya yaitu berbagi AKSI NYATA. Setiap kelas diwakili oleh satu orang untuk mempresentasikan aksi nyata mereka yang berdampak dan menarik dengan menggunakan poster A3 aksi nyata yang sudah ditugaskan pada lokakarya 6. Durasi bercerita maksimal waktunya 5 menit dan peserta yang mendengar bisa bertanya atau memberikan tanggapan.

Setelah selesai sesi berbagi Aksi nyata, kegiatan selanjutnya adalah berbagi dampak positif dengan mengidentifikasi hal-hal yang sudah baik perubahan positif apa yang terjadi selama 6 bulan kegiatan PPGP. Terdapat 5 macam aktor atau lingkup hal-hal baik yang sudah terjadi yaitu, murid dikelas, rekan guru di sekolah, kepala sekolah, komunitas praktisi dan ekosistem belajar (lingkungan sehari-hari, pengawas dan dinas). Dalam kegiatan CGP kembali diminta menuliskan hal baik dan hal-hal yang perlu ditingkatkan kedalam post it yang berbeda warna (hijau dan kuning) dan menempelkan pada poster yang terdapat di sekeliling ruangan kelas belajar.

Kegiatan terakhir di kelas belajar ini adalah CGP diberikan penjelasan oleh Pengajar Praktik tentang kegiatan kelas berbagi dan persipan pameran hasil program yang akan dilaksanakan di hari kedua, Sabtu 29 April 2023. Setelah selesai kegiatan sesi 1, CGP melanjutkan kegiatan untuk mempersiapkan pameran di stand masing-masing yang sudah disiapkan oleh panitia, dan kelompok PP kami mendapat stand no 8. Karena hari jum’at begitu singkat waktunya kami melanjutkan kegiatan menata stand pameran sampai malam hari dan kami sangat bahagia melakukannya penuh canda tawa. Dan yang tak kalah pentingnya melakukan sesi foto untuk dokumentasi kegiatan.

 

2.    Feelings (Perasaan):

Perasaan saya melaksanakan kegiatan lokakarya 7 ini, adalah senang dan bahagia dan tak bisa diungkapkan dengan tulisan karena di forum besar ini saya bertemu dengan semua rekan-rekan CGP hebat dan orang-orang hebat lainnya yang ada didalam tamu undangan. Saya merasa bersyukur Alhamdulilah sudah sampai ke titik akhir PPGP yang di jalani selama lebih kurang 6 bulan. Meskipun kami CGP Angkatan 6 namun merupakan Angkatan 1 di Kab.Kepulauan Meranti. Saya merasa bahagia karena dalam kegiatan ini saya ditunjuk untuk membaca Do’a  pada sesi pembukaan kegiatan lokakarya 7 ini. Saya merasa kagum dengan atraksi dan aksi nyata dari rekan-rekan CGP Hebat Meranti semua yang juga membuat kagum seluruh pengunjung yang hadir. Saya dan teman-teman CGP berkesempatan bertemu dan berbincang dengan Bapak Bupati Kepulauan Meranti dan beliau memberikan apresiasi terhadap karya-karya CGP dan murid-murid kami serta atas kegiatan PPGP dan lokakarya dan meminta kami menjadi pelopor kemajuan pendidikan pada umumnya khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti.

 

3.    Findings (Pembelajaran)

Manfaat yang saya peroleh dalam kegiatan ini sangat banyak sekali, diantaranya program ini dapat menambah skill saya dan membuat saya mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak secara baik, menyambung silaturahim dengan teman-teman CGP hebat, Pengajar praktik lainnya diluar kelas kami, berkenalan dengan tamu dan undangan yang berkunjung ke stand kami untuk memberikan ide dan tanggapan kegiatan yang sudah berjalan. Hal paling penting adalah saya semakin percaya diri untuk melakukan aksi nyata dan kegiatan berbagi praktik baik disekolah setelah mengikuti kegiatan ini dan siap menularkan praktik baik yang saya miliki kepada rekan-rekan guru dan lingkungan sekitar.

 

4.    Future (Penerapan):

            Setelah mengikuti rangkaian kegiatan akhir dari PPGP ini, saya berharap dapat mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki kepada murid, rekan sejawat, sekolah, komunitas praktisi dan dunia pendidikan pada umumnya. Merancang dan melanjutkan program yang berpihak pada murid sehingga mendorong “Student Agency” dikalangan murid demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila menyongsong tujuan MERDEKA BELAJAR yaitu menggali potensi terbesar rekan guru disekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.

 

 

#Salammerdekabelajar#

#Tergerak#

#Bergerak#

#Menggerakkan#

 

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

Oleh: Maya Fasindah, M.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 6

SMK Kasih Maitreya

Fasilitator : Bapak Zulkifli Hafid

Pengajar Praktik : Ibu Tri Sofia Yanreta

AssalamualaIkum wr wb.

 

Salam Guru Penggerak.

Model refleksi dwi mingguan kali ini adalah model 4F ( Fact/peristiwa, Feeling/perasaan, Findings/pembelajaran, Future/penerapan) 

Pada tanggal 28 Februari 2023, saya mulai mempelajari modul 3.3. tentang “Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid.” Di alur eksplorasi konsep yang saya dalami di bahas tentang kepemimpinan murid atau sering juga disebut student agency. Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Agency dapat diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui tindakan-tindakan yang dibuatnya, di mana murid mampu berperan sebagai pemimpin dalam pembelajarannya sendiri. dan murid  mengambil peran aktif dalam proses pembelajarannya sendiri. Murid diberikan kesempatan untuk dapat mengembangkan dirinya sehingga kapasitasnya dalam mengelola pembelajarannya sendiri dapat dimaksimalkan. Sehingga potensi kepemimpinannya selalu berkembang menjadi lebih baik. 

‘Kepemimpinan murid’ berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset (pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing). Hal inilah yang kemudian memungkinkan mereka untuk bertindak dengan memiliki tujuan, yang membimbing mereka untuk berkembang di masyarakat.

Pada saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, secara tidak langsung mereka memiliki suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

Selain itu, dalam modul ini juga terdapat materi tentang 7 karakteristik lingkungan yang mendukung dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid yang meliputi: 

1.     Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid untuk menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosiyang positif

2.    Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, dimana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai positif yang didasari dengan nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah

3.    Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun nonakademik

4.    Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan disekitarnya

5.    Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapatmenentukan tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan menindaklanjuti kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok maupun golongan.

6.    Lingkungan yang menempatkan murid sebagai fokusnya sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri

7.    Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikaptangguh murid untuk terus bangkit diberbagai kesempatan

 

Saya akan melakukan hal konrit nantinya untuk mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Tindakan yang akan saya lakukan tentu dengan mempertimbangkan asset yang ada seperti program blogerku karyaku dan diharapkan program yang akan dikembangkan nanti dapat menumbuhkan kepemimpinan murid dan profil pelajar Pancasila.

Perasaan yang saya rasakan setelah mempelajari modul 3.3 ini adalah satu sisi saya merasa cemas dan ragu bisa mengimplementasikan ilmu di modul ini. Namun, saya yakin karena masih ada alur pembelajaran yang akan saya ikuti seperti kolaborasi bersama fasil dan CGP yang lain serta elaborasi bersama instruktur akan membuat saya lebih mengerti isi modul ini. Namun, disisi lain saya sangat senang dan bahagia karena selain menambah ilmu pengetahuan, wawasan secara tidak langsung juga merubah sudut pandang saya sebagai seorang pendidik.

Di modul ini saya memahami bahwasannya murid seyogyanya diberikan kesempatan untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajarannya sendiri sehingga potensi kepemimpinan murid tersebut dapat muncul dan juga selalu berkembang lebih baik. Kita guru hanya sebagai penuntun agar murid betul-betul menjadi insan cendikia yang memiliki profil pelajar Pancasila.

Setelah mempelajari modul 3.3 ini saya berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,khususnya di kelas pada saat mata pelajaran Bahasa Indonesia yang saya ampu. Saya akan berusaha untuk dapat memberikan perubahan awal. Selain menerapkannya saya juga akan berbagi praktik tersebut terhadap rekan sejawat di sekolah. Sehingga terjalin kolaborasi dan kebersamaan. Dan harapan untuk membangun sekolah sekolah yang berpusat pada murid dapat terwujud dengan usaha bersama-sama. 

Demikian refleksi saya setelah mempelajari modul 3.3 ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

 

Wassalamualaikum wr. wb

 

Jurnal Refleksi Mingguan Modul 3.3

Oleh: Maya Fasindah, M.Pd

Model 1 : Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) Yang dikembangkan oleh Dr.

Roger Greenaway.

Refleksi minggu ke-24 ini saya akan menuliskan apa yang telah saya lakukan selama satu minggu ini, hal apa yang menarik yang saya temui, dan rencana selanjutnya yang akan saya lakukan pada minggu selanjutnya. Jurnal refleksi minggu ini saya menggunakan model 1 yaitu 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

1. Facts (Peristiwa)

Setelah melalui minggu ke-24 Program Guru Penggerak ini,banyak ilmu yang dapatkan, terutama dalam hal manajemen waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sempat tertunda. Minggu ini adalah minggu terakhir pembelajaran modul 3.3 tentang pemimpin dalam pengelolan program yang berdampak pada murid. Modul ini merupakan paket modul terakhir pembelajaran Calon guru penggerak Angkatan 6 Kabupaten Kepulauan Meranti melalui LMS.

Activity minggu ini adalah dimulai dengan ruang kolaborasi  bersama rekan rekan CGP dipandu oleh fasilitator kami, Bapak Zulkifli Hafid, M.Pd. Kemudian berlanjut dengan Refleksi Terbimbing dan Demonstrasi Kontekstual. Demonstrasi kontekstual merupakan rancangan program yang berdampak pada murid dengan menggunakan pemenuhan tahapan BAGJA .

BAGJA merupakan singakatan dari buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi jabarakan rencana dan atur eksekusi. Setelah penyelesaian demonstrasi kontekstual, selanjutnya kami CGP Angkatan 6 Kabupaten Kepulauan Meranti menggambarkan kaitan antar materi dalam modul 3.3 yang biasa kami sebut dengan istilah koneksi antar materi. Koneksi ini berisikan tentang penjelasan judul latar belakang serta keterkaitan dengan modul sebelumnya. Keterkaitan dengan materi sebelumnya adalah pemetaan sumberdaya dengan program sekolah.

Dimana asset yang dimilki oleh sekolah perlu dikelola dengan baik untuk menggali potensi yang ada pada murid sehingga maksimalisasi pendidikan tercapai sesuai kodrat alam dan zaman murid sebagaimana cita-cita Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan Nasional.Asset sekolah adalah modal manusia,modal sosial, modal fisik, modal lingkungan,modal financial,modal politik, modal agama dan budaya.

2. Feelings (Perasaan)

Yang saya rasakan pada minggu ke dua ini adalah minggu yang membahagiakan sekaligus menyedihkan.Membahagiakan karena meskipun banyak tugas yang harus saya kerjakan, dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan saya senantiasa diberikan kesehatan oleh Alloh,Alhamdulillah… Jika pikiran diibaratkan sebuah gelas, berusaha saya kosongkan supaya saya bisa menerima ilmu yang saya pelajari dari PGP ini. Saya berupaya akan adanya perubahan sebagai guru sebelum dan sesudah mengikuti PGP karena tugas sebagai Guru Penggerak sangatlah luar biasa yaitu untuk mengimplementasikan Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.Adapun hal yang menyedihkan adalah pada minggu ini merupakan vicon terakhir kami dengan Fasilitator kami yang selama kami menjalani program guru penggerak selalu sabar dan juga telaten membimbing kami dalam mengerjakan tugas-tugas di LMS. Meskipun kami belum pernah bertemu dengan beliaunya secara langsung, akan tetapi kedekatan rasa persaudaraan antara Fasilitator dan semua CGP di kelas kami terasa mendalam. Semoga suatu saat nanti kami para CGP dari Kabupaten Kepulauan Meranti ini dapat dipertemukan dengan beliau secara langsung dalam keadaan sehat walafiat, Aamiin.

3. Findings (Pembelajaran)

Modul 3.3 ini menambah pemahaman saya dan CGP lain bahwa sebuah program yang dirancang dan dibuat perlu termuat contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Step yang dilakukan dalam membuat program yang berdampak pada murid adalah dengan maping asset/ strengthness / potensi yang dimiliki oleh sekolah dengan tepat. Maping asset yang tepat akan memudahkan optimalisasi program berjalan dengan lancar tentunya membantu meminimalisir kendala. Optimalisasi asset yang benar tentunya memudahakan dalam mewujutkan visi-dan misi sekolah.

Modul ini juga menambah wawasan kami CGP untuk mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan strategi MELR( monitoring, evaluation, learning and reporting). Selain dari itu kami juga di ajarkan pentingnya mengkaji SWOT (strengths,weakness,opportunities,threats) pada rencana program yang dibuat. Analisis SWOT (kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman) ini pun bermamfaat untuk meminimalisir resiko dalam menjalankan program yang berdampak pada murid di SMK Kasih Maitreya.

Pembelajaran modul 3.3 ini merupakan point yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin dalam pembelajaran dalam rangka lebih berkreasi dan berinovasi serta bersinergi untuk mengembangkan asset yang ada di sekolah. Program yang terkelola dengan baik akan berdampak pada merdeka belajar dan tentunya akan melahirkan murid yang berprofil pelajar Pancasila.

4 Future (Penerapan)

Rancana kedepan dengan materi yang sudah didapat sebagai CGP akan sharing dengan rekan sejawat dan mengimplementasikan yang saya dapat di sekolah. Dalam menyusun sebuah program yang dirancang tentunya perlu termuat contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Jika ada kendala yang didapat kami CGP sudah tahu bagaimana meminimalisir resiko yang didapat.

Salam Guru Penggerak!

Tergerak, Bergerak , dan Menggerakkan

 

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Oleh: Maya Fasindah, M.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Kepulauan Meranti

SMK Kasih Maitreya

AssalamualaIkum wr wb.

Salam Guru Penggerak.

Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan menuliskan jurnal dengan model Driscoll. Model ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Ada tiga bagian yang akan saya tuliskan dalam refleksi ini.

1. WHAT?

Pada modul 3.2 ini, saya telah mempelajari Pemimpin dalam Pengelolahan Sumber Daya. Pada modul ini dijelaskan bahwa sekolah adalah sebuah ekosistem yaitu bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Ada dua pendekatan yang mempengaruhi ekosistem sekolah yaitu pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis asset. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Sedangkan Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Pada modul ini saya mengetahui bahwa sekolah memiliki potensi asset yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis asset. Adapun 7 aset utama sekolah yaitu modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, Modal Fisik, Modal lingkungan/alam dan Modal finansial.

Setelah melewati alur mulai dari diri dan eksplorasi konsep, kami melakukan diskusi dengan menganalisis dua kasus dan saling memberi tanggapan terhadap analisis kasus yang dilakukan oleh teman CGP lain pada alur ekslporasi konsep forum diskusi. Pada alur kolaborasi konsep, kami mencoba berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis seluruh potensi asset yang terdapat di daerah kami yang dapat mempengaruhi perkembangan Pendidikan di sekolah kami sekaligus kebermanfaatannya bagi sekolah.

2. SO WHAT?

Saya merasa senang dan beruntung sekali bergabung dalam program Pendidikan CGP ini karena saya dapat mempelajari modul ini. di sini saya memahami bahwa sekolah adalam sebuah ekosistem yang saling ketergantungan baik itu factor biotik maupun abiotik. Sebelumnya saya pernah menggunakan pendekatan berbasis masalah dalam merancang suatu kegiatan sehingga kegiatan yang akan dilakukan sering gagal karena kenyataan sekolah yang tidak mampu berbuat banyak karena memiliki kekurangan.

Di sinilah saya memahami bahwa untuk mengahadapi suatu masalah hendaklah menggunakan pendekatan berbasis asset sehingga asset yang ada di sekolah dapat tergali dengan baik. Selaras dengan itu tentukan sekolah akan berkembang dengan baik dan optimal. Potensi-potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Saya sangat merasa percaya diri, bahwa setelah memahami modul ini saya yakin bahwa sekolah saya akan mampun bersaing dengan sekolah lain. Karena saya yaki napa yang dimiliki oleh sekolah lain juga dimiliki sekolah saya. Tinggal lagi bagaimana menggali semua potensi itu.

3. NOW WHAT?

Sungguh saya tidak akan mendapatkan pengetahuan yang sangat bermanfaat ini, seadainya saya tidak mempelajarai modul 3.2 ini tentang Pemimpin Sebagai Pengelolah Sumber Daya, dan bila saya tidak bergabung di program CGP ini Jika nanti dalam pelaksanaan pembelajaran saya menemukan masalah maka saya akan menggunakan Aset -Based Thinking dalam penyelesaiannya karena pendekatan ini dapat membantu perkembangan kemajuan sekolah.

Setelah mempelajari modul ini, saya akan mencoba mengenali dan menganalisis potensi asset yang ada di sekolah saya maupun lingkungan agar dapat diberdayakan dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan sekolah ke depannya. Saya juga akan berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam pemanfaatan asset tersebut dalam pembelajaran sehingga membantu perkembangan potensi murid.

Saya juga akan terus menggali ilmu pengetahuan bagaimana pemanfaatan asset sekolah secara maksimal dengan mengamati dan belajar dari sekolah-sekolah maju baik yang ada di daerah saya maupun tempat lain. Baik yang bisa saya amati secara langsung atau saya berselancar di dunia maya agar saya mampu menggali lebih dalam lagi asset yang ada di sekolah saya.

Dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat serta pegawai sekolah tentu sangat saya harapkan dalam hal ini. termasuk orang tua, komite dan masyarakat sekolah serta Lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Namun, tentu saya perlu mensosialisasikan terlebih dahulu tentang materi ini kepada semua pihak tersebut. Dan saya akan membagikan ilmu ini kepada rekan sejawat saya agar saya bisa lebih berkolaborasi bersama untuk meningkatkan potensi sekolah dan potensi murid-murid saya.

Demikian refleksi saya setelah mempelajari modul 3.2 ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.

 

Assalamualaikum waroh matullohi waborakatuh

Salam guru hebat semuanya …

Saya Maya Fasindah CGP Angkatan 6 Kabupaten Kepulauan Meranti. Saya akan menceritakan tentang hasil refleksi saya mengenai modul 3.1 “Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin” yang sudah saya pelajari. Saya merefleksikan modul ini dengan menggunakan modul refleksi 4F/4P. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan penerpan saya dari modul 3.1 ini. Berikut hasil refleksi saya yang tertuang pada model refleksi 4F/4P.

1. Facts/Peristiwa

Kegiatan Modul 3.1 ini diawali dengan kegiatan Pre Test untuk modul 3 yang dilaksanakan bulan Februari 2023. Setelah mengerjakan Pre Test kegiatan dilanjutkan ke alur MERDEKA. Alur yang pertama mulai dari diri yang dilaksanakan bersamaan dengan Pre Test. Pada alur ini, saya menjawab pertanyaan pemantik mengenai maksud dari kutipan Bapak Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi mengenai beban dan amanah kepemimpinan. Kegiatan selanjutnya pada alur MERDEKA yaitu alur eksplorasi konsep. Alur eksplorasi konsep ini dibagi menjadi dua kegiatan. Kegiatan yang pertama saya mengeksplorasi sendiri pengetahuan saya melalui kegiatan membaca, mengomentari, menjawab pertanyaan, dan menganalisis kasus mengenai 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Pada alur eksplorasi konsep yang kedua saya melakukan diskusi dengan memilih salah satu kasus dari 4 kasus yang tersedia mengenai dilema etika dan bujukan moral. Saya juga mengomentari hasil analisis rekan CGP yang lain. Kegiatan selanjutnya yaitu alur ruang kolaborasi yang pertama. Pada kegiatan ini saya mendapatkan pemahaman dan ilmu mengenai pengambilan keputusan dari fasilitator. Kemudian fasilitator juga memfasilitasi saya bersama CGP yang lain untuk berkelompok menganalisis kasus. Saya bersama 3 rekan CGP lainnya menganalisis bersama-sama sebuah kasus dilema etika yang pernah dialami oleh saya. Kemudian kami bersama-sama menyusun hasil analisisnya untuk dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan selanjutnya masih pada ruang kolaborasi. Pada ruang kolaborasi yang kedua saya bersama rekan-rekan saya mempresentasikan hasil diskusi saya. Tugas saya pada kegiatan ini yaitu menjawab pertanyaan dan menjadi penananggap hasil diskusi kelompok lainnya. Kegiatan dilanjutkan pada demonstrasi kontekstual. Pada alur ini saya dituntut untuk membuat sebuah wawancara bersama 2-3 kepala sekolah mengenai pengambilan keputusan. Saya mewawancarai 2 kepala sekolah yaitu Pak Meriyanto, S.Pd sebagai kepala sekolah saya di SDS Kasih Maitreya, kemudian Ibu Epa Juliarti Siadari, selaku kepala sekolah di SMK Kasih Maitreya. Hasil wawancara tersebut saya analisis dan buat laporan. Tahapan selanjutnya yaitu tahapan Elaborasi Pemahaman. Pada tahapan ini saya mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pengambilan keputusan yang dibimbing oleh instruktur Sugiarti, S.Pd.,M.Hum pada tahap 1. Kegiatan selanjutnya yaitu koneksi antar materi. Pada kegiatan ini, saya membuat hubungan antar materi yang sudah dipelajari mulai dari modul 1 sampai modul 3.1 dengan cara menjawab 14 pertanyaan. Kegiatan yang terakhir adalah aksi nyata. Saya membuat rancangan aksi nyata pada modul 3.1 ini yaitu dengan melakukan desiminasi, membantu menyelesaikan masalah dengan membuat keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

2. Feelings/Perasaan

Perasaan saya ketika mempelajari modul 3.1 ini adalah saya merasa senang, tertantang, dan penasaran. Saya merasa senang karena mendapatkan ilmu dan pengalaman dalam menganalisis sebuah kasus serta membuat keputusan pada permasalahan yang dihadapi. Saya merasa penasaran karena biasanya saya membuat keputusan tanpa melaksanakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Saya juga merasa tertantang untuk melakukan praktik baik mengenai modul 3.1 ini.

3. Findings/Pembelajaran

Hal yang bermanfaat yang saya dapatkan pada modul ini adalah mengenai 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Pembelajaran yang saya dapatkan bahwa dalam pengambilan keputusan harus didasarkan pada nilai-nilai kebajikan, membawa dampak positif, dan harus menganalisis terlebih dahulu masalah tersebut masuk ke dalam dilema etika atau bujukan moral.

4. Future/Penerapan

Penerapan di masa mendatang, sebagai pemimpin pembelajaran saya akan melaksanakan kegiatan diseminasi mengenai modul ini di sekolah kepada kepala sekolah beserta dewan guru. Kemudian saya akan mencoba membuat keputusan dalam sebuah permasalahan dengan menggunakan 9 langkah dan berdasarkan paradigma serta prinsip pengambilan keputusan.

Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Semoga bermanfaat dan menjadi semangat untuk kita semua guru hebat Indonesia.

Salam Guru Penggerak

Guru Bergerak Indonesia Maju

 

Back to Top