..

Tesaurus Dalam Puisi





Hai…..hai….hai sahabat maya semuanya….kita ketemu lagi disini ya. Kali ini aku mau nulis puisi lagi nih sahabat, di tulisan sebelumnya aku udah pernah share ya bagaimana cara membuat puisi yang bisa sahabat coba.

Nah, di tulisan ini aku mau sedikit cerita masih terkait dengan kepenulisan puisi sih. Cara aku nulis puisi itu yah saat kita sedang merasakan sesuatu aja, mau itu sedih, senang, gabut, kangen, marah, resah, dll. Semua itu bisa kita jadikan ide dan langsung tuh keluar kata-kata ajaib yang bisa kita rangkai dari satu kalimat menjadi kalimat yang lain.
Dalam penulisan cerpen, aku juga sering kok nyelipin puisi. Yah begitulah. Aku suka dengan sastra dan hal-hal yang terkait dengan itu. puisi ku kali ini bercerita tentang sosok seorang wanita hebat dalam hidupku, yaitu ibuku. Malam ini aku kangeeen banget dengan beliau, rasa kangen ini selain mendoakannya biasanya aku tuliskan dalam sebuah puisi, sebab beliau telah meninggal dunia hampir 4 tahun lalu.

Sosok ibu memang hebat ya sahabat, ibu mampu melakukan segalanya demi anak-anak tercinta. Aku teringat bagaimana waktu itu ibu menahan sakit yang luar biasa namun beliau tetap mengatakan baik-baik saja.

Oh, ya man teman. Dalam menuliskan sebuah puisi selain kata-kata yang indah, usahakan dalam pemilihan judul kalian bisa mencari tesaurus yang tepat untuk kata-kata pengganti yang biasa digunakan, misalnya cinta bisa digantikan dengan hibat, keluarga bisa digantikan kulawangsa, gelisah bisa digantikan dengan gelebah, dll. Hal ini kita lakukan supaya kata-kata itu tidak sama dengan yang lain ya, istilahnya munculkan kata-kata yang jarang digunakan orang lain.

Sampai sini dulu ya, semoga bermanfaat….





Gelebah Wanita Hebatku

Karya Maya Fasindah



Terkungkung dalam nestapa

Terbuai dalam lamunan duka

Sesak sungguh

Seperti ini rasanya…… 


Ada yang menjelanak masuk dalam relung hatiku

Hanya isak tangis yang mampu berkata

Apalah daya

Aku menguak dalam kebisuan

Palar dalam batin 


Sosok itu, wanita hebatku

Pergi untuk selamanya bertemu sang khalik

Karena titah-Nya telah tiba

Meraba dalam bayang-bayang diri

Merintih dalam sakit yang tak bertepi 


Ikhlas belum sepenuhnya terpatri

Terbelenggu dalam mimpi

Aku harus berani bangun dan bangkit

Seperti air yang terus mengalir

Ibarat kama

Rasa cinta kasih nan abadi selamanya…..





Maya Fasindah
Blog seorang guru dan alhamdulillah seorang penulis yang masih terus belajar dan belajar.

Related Posts

11 komentar

  1. Dulu kl lg SMA aku suka bkin² tulisan bersajak2 ini, krena kala SMA suka galau gabut dan meloww.. tp skrg udh g prnh bhkn mrsa ih apa sih g bgs.. ap sih ini pede nya g ada. Puisinya amat menyentuh Maiii, ak trbawa sedih krn puisi itu mnggmbrkan rsaanku bgt khilngan sosok prmpuan yg luar biasa d hdup aku.

    BalasHapus
  2. Apalah dayaku yg tak pandai memilih diksi sehingga bisa tercipta puisi yang indah seperti karya mba Maya ini. Btw.. puisinya bikin ak kangen sama ibu. Hiks.

    BalasHapus
  3. Haduh, jd sedih baca puisi ini. Tapi puisinya bagus bnget kak. Saya suka. Saya suka

    BalasHapus
  4. Aku selalu takjub kalau baca puisi, apalagi kalau seindah itu. Penuh kata- kata indah yang penuh makna. Sukses terus ya kak dalam karya puisinya ❤

    BalasHapus
  5. Wah, sama-sama suka nulis puisi nich ☺️ semangat terus kak berkarya

    BalasHapus
  6. Ahhhh, merinding bacanya, kak. Diksinya indah sekali. Tesaurusnya juga jarang digunakan orang. Tipsnya bermanfaat banget. Nanti kalau ada tantangan menulis puisi, saya namu ke blog kakak, ya ;)

    BalasHapus
  7. Tulisannya bagus banget kak. Puisinya menginspirasi. Terimakasih kak.

    BalasHapus
  8. membuat puisi ini yang berat buat saya, apa mungkin saya mikirnya terlalu kompleks ya hehehe

    BalasHapus
  9. Pemilihan diksi sangat penting dalam menghasilkan puisi yang baik. Puisi kak maya bagus sekali. Makna nya juga dalam

    BalasHapus
  10. Aaa baru pake tesaurus dan baru tahu

    BalasHapus
  11. pengen belajar puisi dan puisi ini keren

    BalasHapus

Posting Komentar