..

Lumpuhkan Social Engineering: Jadilah Nasabah Bijak, Ketika Kebajikan Nasabah disalah Gunakan

Posting Komentar

Nasabah adalah orang yang menabung atau memercayakan uangnya pada suatu perusahaan atau bank. Nasabah yang baik adalah nasabah yang selalu menyisihkan uangnya demi perencanan hidupnya di masa yang akan datang. Penjelasan Singkat Tentang Nasabah Mengutip penjelasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nasabah adalah perseorangan atau badan yang menggunakan atau menerima fasilitas bank, baik dalam bentuk produk maupun jasa.
 

 Penyuluh Digital BRI. Foto, dok, BRI

Banyak manfaat yang dirasakan ketika memutuskan untuk menjadi nasabah di salah satu bank, diantaranya dapat menikmati layanan perbankan yang dalam istilah perbankan itu sendiri disebut investasi. Nominal investasi itu sendiri tentunya beragam, mulai dari kelipatan sepuluh, seratus, seribu bahkan lebih.
 
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI mencatat setidaknya ada pertumbuhan nasabah dengan melihat indeks penggunaan akun/rekening di Indonesia pada 2020 sebesar 81,4%. Hal ini lah yang banyak dimanfaatkan para social engineering atau soceng demi meraup keuntungan pribadi. Mereka dengan lihai memainkan peran sehingga korban dengan sukarela menyerahkan sejumlah uang yang diminta.
 
Mengenal Soceng dengan Bijak
Soceng atau social engineering adalah pelaku kejahatan yang sangat paham mengenai literasi digital dan literasi keuangan. Ia mampu memanfaatkan kondisi psikologis seseorang, hingga interaksi benar-benar berjalan dua arah artinya ia berhasil memengaruhi korban dengan keterampilannya berkomunikasi.
 
Jika korban tidak percaya dengan kata-katanya, maka soceng pun semakin mengupgrade tekniknya agar bisa merambah ke ranah yang ia iginkan. Meretas akun sosmed, berdalih pangsa pasar dengan berbagai foto, penjelasan rinci, sejuta skenario sempurna bahkan mengetahui bahasa dan keadaan yang dialami korban, nyaris sempurna.
 
Soceng bahkan melebihi dokter spesialis demi meraup keuntangan milyaran hingga tanpa sadar korban pun percaya dengan memberikan informasi/data/akses dan akhirnya rekening pun berpindah tangan, amazing! Inilah yang dinamakan interaksi dua arah, ada aksi yang dilakukan kedua belah pihak baik melalui telepon, email, cahting dan media sosial lainnya.
 
Lindungi Diri dengan melumpuhkan Soceng
Banyak jalan menuju waspada dan keselamatan. Kita bisa memulainya dengan memahami dunia medsos dan digitalisasi. Jangan mudah percaya ketika mereka mengatakan ada transaksi yang mencurigakan di rekening kita, ada notifikasi dari salah satu sahabat bahkan keluarga yang ujung-ujungnya memaksa untuk melakukan transaksi, bahkan keadaan sangat sulit yang dijadikan tameng sehingga dengan kondisi terdesak kita telah melakukan transaksi. Inilah yang harus kita hindarkan, bersikap bijak akan kebajikan kita.
 
Kasus lain dapat kita lihat saat ada info perubahan tarif transfer bank, tawaran menjadi nasabah prioritas, akunlayanan konsumen palsu, serta tawaran menjadi agen laku pandai. Inilah modus soceng itu. Pelaku akan berpura-pura menjadi pegawai bank hingga korban mengisi tautan yang diminta mulai dari data pribadi sampai password bahkan OTP.
 
Membujuk, merayu, berpura-pura menawarkan bantuan, dll hingga pelaku percaya dan akhirnya memberikan data-data rahasia. Dengan mengetahui modus-modus seperti ini, kebajikan nasabah pun tidak akan disalah gunakan karena nasabah sudah tahuu dan waspada dengan cara memblokirnya. Jadilah nasabah yang bijak dengan kebajikan nasabah yang cerdas.
 
#Nasabah bijak dengan Kebajikan Nasabah melalui Penyuluh Digital Bersama BRI
Jadilah penyuluh digital dengan cara kita. Kejahatan siber hanya bisa diretas bila kita mau berbagi informasi, mau berbagi kebajikan dan pengalaman. Bersama kita bisa!
 
Yang belum tahu mencari tahu, yang sudah tahu memberi tahu. Jadilah masyarakat yang melek digital sehingga kesiapan masyarakat benar-benar matang dengan adanya penyuluh digital. Lakukan peran serta aksi nyata pada masyarakat hingga dipastikan masyarakat memiliki informasi akurat sebagai edukasi yang berkualitas.
 
Penyuluh digital memiliki 3 tugas yang disampaikan oleh Direktur Utama BRI, Sunarso akhir Mei 2022 lalu. Ketiga tugas itu antara lain:

Pertama, mengajak atau mengajari masyarakat agar lebih digital savvy. Misalnya bisa membuka rekening secara digital.

Kedua, mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital.

Ketiga, mensosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan-kejahatan digital. - dikutip dari bumn.go.id

Terkait 3 tugas diatas, kita sebagai nasabah yang bijak diharapkan mampu menjadi penyuluh digital bersama gerakan #Nasabahbijak. Gerakan #NasabahBijak merupakan sebuah wadah komunitas yang bertujuan untuk memberikan literasi keuangan kepada masyarakat Indonesia mengenai bagaimana mengelola uang, melunasi hutang, suku bunga, asuransi, tabungan pensiun, pajak, serta produk keuangan seperti kredit dan pinjaman, serta memberikan edukasi tentang bermacam kejahatan siber di sektor perbankan dan bagaimana mencegahnya.

Melalui kompetisi blog ini #NasabahBijak bekerjasama dengan BRI mengajak teman-teman blogger bergandengan tangan terkait literasi keuangan sehingga nasabah semakin bijak dengan kebajikannya mengelola informasi, mengelola emosi serta berpikir cerdas bagaimana cara mencegah soceng.





Referensi

Instagram @nasabahbijak

Twitter @ojkindonesia

https://www.imperva.com/learn/application-security/social-engineering-attack/

https://www.nasabahbijak.id/

https://www.novarty.com/2022/09/menjadi-nasabah-bijak.html






Maya Fasindah
Blog seorang guru dan alhamdulillah seorang penulis yang masih terus belajar dan belajar.

Related Posts

Posting Komentar