“ Pani….. bangun pan! Hari ini kan kamu harus kuliah ” teriak seseorang dari lantai bawah.
“ Iya ma, aku udah bangun nih” teriak Seina.
Ya, orang yang tadi memanggilnya adalah ibunya. Pani adalah nama panggilan dari keluarga untuknya, dia tidak menyukainya, karna itu sangat jauh dari nama aslinya, Seina Emersyn. Seina kemudian menuruni tangga sambil celingak celinguk mencari seseorang. Tapi dia tak menemukannya, Seina tampak sangat santai berjalan ke dapur dan membuat sarapan untuknya. Ia pun duduk di meja makan sambil melihat keluar jendela.
Hari ini gak ke kampus lagi kan? Terima kasih tuhan.
“ Pani, kalau udah selesai makan jangan lupa cuci piring ya, nanti juga jangan lupa beresin kamar kamu yang kayak kapal pecah itu. “ kata ibunya, yang membuyarkan lamunannya. Seina langsung bergegas makan, lalu mencuci piring dan berjalan balik kekamarnya.
Ting……… Sebuah pesan masuk. Ia segera mengecek ponselnya dan melihat siapa yang mengirim pesan tersebut.
Untuk seluruh siswa diharapkan untuk membuat Power Point tentang Negara yang hilang, dan akan di presentasikan setelah kita masuk kembali, silahkan bentuk kelompok kalian sendiri minimal 5 orang. Selamat mengerjakan.
- Ms. Jasmine
Weh, kalian dah liat grupkan? Kita kerjainnya kapan nih? – Clarinda
Gimana ngumpulnya? Ini masih badai woi! – Dalila
Mending dari discord aja, gak perlu keluar rumah. – Galenia
Gua ngikut aja deh. – Elina
Pani, lu jangan baca doang. – Dalila
Kita kumpul di discord sambil nyari bahan – Clarinda
Ok – Seina
Sekarang sudah jam 6 malam, Seina dan teman-temannya masih sibuk mengerjakan tugas mereka.
“Pani, udah mandi belum? Kalo udah turun ya, mama udah masak nih “ Teriak ibunya.
“Udah jam segini, udahan dulu ya, besok sambung “ Ujar Clarinda
Seina pun turun kebawah untuk makan bersama ibunya. Selesai makan dia mencuci piring dan pamit ke ibunya untuk kembali ke kamar. Lalu kembali sibuk mengerjakan tugas yang dosennya berikan.
Ting…… Sebuah pesan masuk, ia pun membuka ponselnya.
Weh, gua udah ringkas nih, tinggal diketik aja. Pan, lo yang ketik ya. – Clarinda
Elina, foto-fotonya udah dapat kan? Kirim kesini. – Clarinda
Ok. Mengirim foto –Elina
Thanks. – Seina
Seina mulai mengetik makalah tersebut, sambil mendengarkan lagu. Sekarang sudah larut, tetapi Seina masih mengetik di laptopnya, ia hanya ingin tugas ini cepat selesai, agar ia tak perlu menulisnya lagi. Jujur saja, dia tak ingin mengetik, tapi mau bagaimana lagi, nanti dia akan di suruh mempresentasikannya di depan kelas, dia hanya benci berbicara, dan takut ditanyai pertanyaan yang ia tak tau jawabannya.
Woi, ini banyak banget, gua sambung besok deh, semoga besok gak masuk lagi. Amin.
Doanya dan berjalan ke kasur untuk tidur. 10 menit kemudian, Seina tak bisa tidur, padahal sekarang jam sudah menunjukkan pukul 01.00 wib, ia memutuskan untuk bermain ponselnya sebentar sambil melihat materi yang di beri oleh Jihan. Ia ingin pergi ke pulau itu, pulau itu terlihat sangat indah. Tak lama, Seina pun terlelap.
Pagi telah tiba, Seina bangun dan segera berjalan ke jendela untuk melihat apakah hari ini dia akan pergi ke kampus atau tidak. Kemudian, dia membuka ponselnya dan mendapat e-mail bahwa mereka masih di himbau untuk tetap duduk dirumah sampai di kabari oleh pemerintah setempat. Lalu, ia mulai menuruni tangga tetapi tak menemukan keberadaan ibunya. Ia berjalan menuju dapur dan membuat sarapan. Selesai sarapan, ia kembali ke kamarnya dan membuka laptopnya untuk lanjut mengetik ppt yang semalam dia buat.
Ting…… Seina lalu membuka ponselnya untuk meliha pesan yang baru masuk itu.
Pan, lo udah selesai ketik? – Clarinda
Belum nda. – Seina
Ok. – Clarinda
Seina kemudian kembali mengetik.
Ting……. Seina membuka ponselnya lagi, ternyata dari guru mapel hari ini mengirimkan tugas, mau tak mau Seina harus menyelesaikan tugas itu terlebih dahulu.
Jam sudah menunjukkan jam 12 siang, Seina pun segera turun ke bawah untuk makan siang bersama ibunya.
“ Ma, papa sekarang pasti uda bahagia kan disana?” Tanya Seina sambil tersenyum pahit.
“ Iya, pasti sekarang papa kamu udah bahagia”. Ujar ibunya.
“ Papa bisa rindu gak ya sama kita?” Tanya Seina dengan matanya yang sudah merah
“ Mama juga gak tau pan, yang mama tau, papa kamu saying banget sama kamu. Belajar yang rajin ya, meskipun papa gak ada, kamu harus inget kalau papa selalu ngeliat kamu dari sini.” Jelas ibunya
Seina lalu segera menghapus air matanya yang sudah jatuh ke pipinya dan melanjutkan makan siangnya. Setelah ia selesai makan, ia langsung kembali pergi kekamar. Seina mengambil foto yang ia simpan di meja sebelah kasurnya.
Pa, papa baik-baik ya disana, meskipun aku gak pernah papa, tapi aku rindu papa.
Tangis Seina pun pecah saat itu juga. Ibunya bercerita bahwa, Ayah Seina sudah meninggalkan ia dan ibunya dari Seina umur 1 tahun. Pada saat membawa Seina dan ibunya pergi liburan, ada sebuah truk yang berjalan tanpa aturan, supirnya tertidur saat mengendarai truk tersebut. Ayah Seina pada saat itu mencoba untuk menghindar, tetapi malah menabrak pohon, Ayah Seina mengalami luka yang besar, sedangkan Seina dan ibunya hanya mengalami luka ringan.
Seina lalu menyimpan foto tersebut dan kembali kemeja belajarnya untuk melanjutkan tugasnya.
Ting……
Gais, kumpul di discord yuk. – Clarinda
Ngapain han? – Galenia
Jangan bilang lo mau ngegosip nih? Gua gak ikut deh, dosa tau gak? – Dalila
Lo gak perlu di ajak juga bakalan ngegosip, orang lo super spy. – Seina
Hahaha, super spy. – Elina
Apaan sih? – Dalila
Udah ngumpul aja di discord, jangan ribut disini. – Clarinda
Gua dikacangin, Thank you deh. – Galenia
============================ DISCORD ================================
Eh, tapi lo tau gak sih? – Dalila
Dih, tadi siapa yang bilang “ ngegosip tuh dosa” – Galenia
Gua gak ngegosip woi, gua baru nanya doang! – Dalila
Nanya apa nanya? Hahahahaha. – Galenia
Lanjut Nay. – Elina
Eh Pan, lo denger gua gak sih? Lo sibuk sendiri terus. – Dallila
Gua lagi ngerjain tugas kita woi, nanti gak selesai gimana? – Seina
Udah lanjut aja. – Elina
Mereka temen gua bukan sih? – Clarinda
Jam sudah menunjukkan jam 23.30 wib, tetapi mereka masih bercerita, entah apa yang mereka ceritakan sampai lupa waktu seperti ini. Bahkan Seina tak melanjutkan tugasnya dan malah mendengarkan cerita Dalila.
Eh, udah malam ini, tidur dulu ya, besok lanjut. – Clarinda
Tapi gua belum selesai. – Dalila
Tidur dulu napa? Besok kalo badai udah berhenti kita harus kuliah nay. – Clarinda
Emang besok badai berhenti? – Elina
Gua bukan tuhan, jangan Tanya gua. – Clarinda
Terus tadi yang lu bilang apa? – Galenia
Misalkan kalo. – Clarinda
Ok, ayok doa biar badainya gak berhenti, kita gak perlu pergi ke kampus. –Seina
Amin. – Seina, Elina, Galenia
Main amin aja lu pada, emang mau badainya abadi? – Dalila
Udah tidur dulu. –Clarinda.
Pagi pun tiba, ternyata hari ini masih badai, Seina sekarang sedang mengetik tugasnya yang tertunda semalam karna mendengarkan cerita dari teman-temannya.
Ini kapan kelarnya?
“ Pan, udah bangun?” Ujar ibunya sambil membuka pintu kamar Seina
“ Udah ma.” Seina menoleh.
“ Kamu lagi ngapain sih? Keliatan sibuk banget gitu.” Tanya ibunya.
“ Ini aku lagi ngetik mah, dosen suruh kami buat cari negara yang hilang, lalu aku sama kelompokku pilih Negara Indonesia. Negara itu keliatan keren banget, tapi kenapa bisa hilang?” Ujar Seina.
“ O-ok, belajar yang rajin ya.” Ujar ibunya lalu menutup pintu kamar Seina.
Mama kok keliatan panik gitu sih? Entahlah.
Seina kemudian lanjut untuk mengetik kembali. Tak terasa sekarang sudah siang, Seina kemudian keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Ia melihat ibunya memegang sesuatu disana, jadi ia mendekat untuk tau apa yang ibunya pegang.
“ Itu apa ma? Kok keliatan familiar gitu sih?” Tanya Seina.
“ Oh, gak ada apa apa kok, kamu mau makan kan? Yok makan bareng” Ujar ibunya.
Seina mengangguk dan berjalan ke ruang makan, Stephanie masih memikirkan benda yang dipegang ibunya, ia ingin menanyainya, namun tak jadi. Setelah makan, Seina berjalan kedapur untuk mencuci piring. Dan berjalan kembali kekamarnya.
Apa aku harus kasih tau dia ya?
Seina masuk kekamarnya dan menghela napas, ia tak bisa berhenti berpikir tentang benda yang di pegang ibunya itu. Ia sangat penasaran, benda itu terlihat familiar, tapi ia lupa dimana ia melihatnya. Kemudian Stephanie menyalakan laptonya, dan menemuka sesuatu.
Bentar, ini yang tadi mama pegang bukan sih? Bendera Merah Putih dari Indonesia, tapi apa hubungan Negara ini sama mama? Kok mama bisa ada bendera itu sih?
Seina sudah tak bisa menahannya, lalu ia keluar kamar dan mencari ibunya.
“Mah, mama tau sesuatu tentang Indonesia?” Tanya Seina hati-hati
“Iya, mama tau.” Ucap ibunya
“Kenapa mam bisa tau? Kan Negara itu udah lama hilang.” Tanya Seina.
“Sebenarnya, kita berasal dari Negara Indonesia, lebih tepatnya dari Yogyakarta. Kita adalah salah satu orang yang selamat setelah bom nuklir di tanam disana, akibat perselisihan antar Negara. Negara Indonesia adalah Negara yang indah, mereka memiliki pulau yang banyak, perairan yang banyak, sumber daya alam yang banyak dan hutan yang banyak. Negara Indonesia memiliki banyak julukan seperti : Negeri Seribu Pulau, Negeri Seibu Candi, Paru – Paru Dunia, Heaven Earth, Macan Asia yang Tertidur, Negara Maritim, Zamrud Khatulistiwa,Negara Megabioversitas, Mafia Asia, dan masih banyak lagi. Indonesia benar-benar Negara yang kaya. Jadi, Negara itu banyak dijajah, Negara Indonesia sempat merdeka pada 17 Agustu 1945, saat memasuki era modern, banyak warga yang mulai fokus pada gadget. Negara lain menyerang Indonesia lewat gadget. Sampai tak ada yang tau bahwa bom nuklir tertanam disini. Banyak orang yang berkhianat agar selamat dari ledakan itu. Pada saat itu, Kita sedang berlibur disini, Sogamoso, Kolombia, tetapi ayah pulang ke Indonesia karena dipanggil oleh bosnya, ternyata bosnya berbohong dan meninggalkan ayah disana.” Jelas ibunya.
“Jadi selama ini mama bohong? “ Tanya Seina.
“Mama terpaksa berbohong, karna kasus Indonesia di bom menggemparkan dunia, sampai sekarang tak bisa di temukan siapa pelakunya. Mama gak mau ada yang tau kalau kita berasal dari Indonesia, jadi mama berbohong.”
Lalu, Ibunya bercerita lebih banyak tentang Indonesia. Bahkan Seina mendapat materi baru untuk ia tulis di Tugasnya tadi.
----------------------------------------------------- TAMAT ------------------------------------------------------------
Nama : RIRIN SEPTIANI CHANG
Asal Sekolah : SMKS KASIH MAITREYA
Seneng klo baca blognya Mba Maya, selalu didongengin. Sekalian belajar jg alurnya bahasa cerpen. Thankyou y mba for sharing.
BalasHapusIya betul alur maju mundur ya.
BalasHapus